Buka Prodi Baru, Staima Adakan Visitasi PGMI
Berita Terkait
- Santri of The Year, KH Hasyim Muzadi
- 13 Tips Qurani Berpikir Kreatif
- KOLEKSI MANUSKRIP PESANTREN MAHASISWA AL-HIKAM MALANG
- Upacara, Sebaris Doa Untuk Para Pejuang Indonesia
- KH. Hasyim Muzadi Dianugrahi Sebagai Life Time Achievement Award
- Program Magang di KEMENAG RI
- Mahasiswa STAIMA Juara 1 di MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an) di Jakarta
- Kekuatan (Energi) Al-Quran Dan Politisasi [KH. Ahmad Hasyim Muzadi]
- Seminar Internasional Pesantren
- Manajemen Leadership [KH.Hasyim Muzadi]

Malang – Fakultas Tarbiyah STAI Ma’had Aly (STAIMA) Al-Hikam Malang menyambut kedatangan Tim Asesor dalam rangka visitasi Rencana Pembukaan Program Studi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Rabu (27/04). Tim Asesor terdiri dari Dr. Abdul Mukti Bisri, M.Ag. dan Aris Irawan, M.Pd.
Bertempat di Aula STAIMA Al-Hikam, Tim Asesor diterima oleh Ketua STAIMA Al-Hikam Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag. Kepala Prodi PAI, Achmad Qomaruddin, M.Pd. serta civitas akademika Fakultas Tarbiyah STAIMA Al-Hikam. Kegiatan visitasi ini langsung dibuka oleh Ketua STAIMA Al-Hikam, Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag. Dalam pembukaan, Ketua STAIMA Al-Hikam menyampaikan bahwa melalui proses visitasi Program Studi PGMI, diharapkan kampus STAIMA Al-Hikam dapat mempersiapkan diri untuk Akreditasi menuju Institut. “Kami sadar bahwa mulai saat ini kami harus segera berbenah dan terus melakukan perubahan salah satunya dengan membuka prodi PGMI,” ujar Guru Besar Universitas Merdeka Malang ini.Sedangkan dalam kesempatan yang sama, Biro Akademik STAIMA, M. Nurcholiq, mempersentasikan rancangan detail mengenai pembukaan prodi PGMI dari rencana pembelajaran sampai latar belakang membuka program studi PGMI. “Karakter kampus Ma’had Aly Al-Hikam ini adalah kualitas input mahasiswa yang memiliki kemampuan membaca kitab sehingga akan memperkaya pembelajaran studi PGMI,” ungkap alumnus Pesantren Gontor ini. Salah satu Tim Asesor Dr.Abdul Mukti, M.Ag. menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka melakukan assessment lapangan untuk melihat secara faktual terutama terkait dengan fasilitas pembelajaran. “Dengan pencapaian tingkat Akreditasi tertinggi A menunjukan semakin berkembang, semakin berkualitas, penyelenggarannya memenuhi syarat sembilan mutu baik kualitas inputnya, prosesnya, evaluasinya, prasarananya dan seterusnya”, ungkap beliau. Dikatakan lebih lanjut bahwa mata kuliah yang direncakan diusahan memiliki relevansi dengan keilmuan dan kebijakan terbaru sekarang. (Sabiq)
Tulis Komentar